Acara peluncuran website buku digital yang digagas oleh Bhumi digelar di sebuah balai pertemuan hotel di bilangan Jakarta Selatan. Hari itu, langit Jakarta terlihat biasa-biasa saja — tak terlalu cera...
Musik hip-hop menggema di seluruh ruangan, menciptakan atmosfer yang seakan menelan segalanya. Salah satu bar di kawasan Jakarta Selatan ini, seperti biasa, dipenuhi tawa dan suara gelas yang beradu....
**CW/TW: Depression, self-isolation, mention of suicidal thoughts.** Saat pesanan gudegnya siap, Bhumi langsung tancap gas menuju kost Yicel. Sejujurnya, dia panik bukan main. Di satu sisi, dia mengi...
--- Siang itu Bhumi datang ke kost Yicel. Pintu kamar yang terbuka sedikit diketuknya pelan sebelum masuk. Yicel yang lagi selonjoran di kasur buru-buru bangkit dan menyambut Bhumi dengan senyum keci...
Sudah memasuki penghujung semester awal, dan setiap hari yang dilalui terasa begitu cepat sejak Yicel memutuskan untuk melanjutkan studi di kota orang. Waktu Jogja bagian Umbulharjo, dengan segala keh...
Perdebatan handuk basah ini kayaknya hampir ada di setiap rumah tangga. Padahal di setiap depan kamar mandi di rumah udah Kafka taruh jemuran kecil khusus handuk. Tapi, nggak tau kenapa, kayaknya mel...
Hari itu Bhumi nungguin Yicel di depan gedung kampusnya. Motor hitam kesayangannya parkir rapi di bawah pohon rindang. Bhumi duduk santai sambil sesekali melihat pintu keluar kampus. Nggak lama, sosok...
Di bawah redupnya lampu jalanan, Yicel berjalan menyusuri trotoar yang sunyi, matanya nggak berhenti menelusuri setiap tempat yang mungkin saja jadi tempat Bhumi bersembunyi. Setelah lama mencari, akh...
Malam itu Jerome duduk di ruang tunggu ICU. Badannya terasa lemas, pikirannya melayang-layang di antara ketakutan, harapan, dan kenangan. Waktu terasa berjalan begitu lambat. Jam di dinding seakan ber...
Sore itu, Yicel baru saja keluar dari gerbang sekolah dan berjalan pelan menuju halte bus. Langit mendung, dan angin sepoi-sepoi menambah kesan malas untuk pulang cepat-cepat. Waktu Yicel berdiri di h...
Pagi itu suasana kediaman keluarga cemara yang kita idam-idamkan penuh keriwehan. Sejak subuh tadi, suara-suara kecil mulai berseliweran di antara dinding-dinding rumah. Lionel, yang biasanya paling s...
--- Belakangan ini di kepala Gama ada segudang pikiran berseliweran, tapi nggak satupun dia sampaikan. Sejak Lionel sembuh, rasanya semua perhatian Kafka beralih ke adeknya. Nggak ada lagi waktu buat...
Setelah acara expo campus di sekolah selesai, Yicel buru-buru melangkah ke kafe Bhumi. Hatinya agak berdebar-debar karena selama acara expo tadi, ada satu hal yang terus mengganggu pikirannya. Pikiran...
Yicel berlari mencari kendaraan umum yang sekiranya bisa cepat membawa dirinya ke taman kota Beethoven. Rasanya, setiap tarikan napas penuh sesak, setiap langkah kakinya terasa berat. Kepalanya masih...
Yicel baru aja sampai rumah, tapi langkahnya terhenti di depan gerbang. Matanya langsung menangkap sebuah mobil hitam yang parkir di situ. Mobil kakeknya. Yicel menarik napas dalam, merasa perutnya mu...
Bhumi duduk di sudut ruangan pribadinya di kafe, termenung memandang ke luar jendela. Cahaya senja yang perlahan memudar menambah kesan melankolis yang menghiasi wajahnya. Sudah beberapa hari berlalu...
Gara-gara pengakuan dosanya kemarin malam diterima begitu baik oleh yang bersangkutan, rasanya hari ini Yicel mau traktir semua orang di dunia ini minuman kesukaannya, mengingat uang yang dikumpulkan...
Di sebuah kota kecil yang tenang, hiduplah seorang remaja bernama Dina dan ibunya, Ibu Rina. Sejak ayah Dina meninggal beberapa tahun lalu, hubungan antara Dina dan ibunya menjadi renggang. Ibu Rina b...
Sebelum berangkat ke panti, Jerome sudah memberitahu Ibu Menir soal mereka yang berencana ingin mengambil alih asuh Lio hari ini melalui telepon. Jadi, ketika mereka sampai, semua barang-barang Lio su...
Pagi ini, keduanya sudah bangun lebih pagi dari pada biasanya dan berkumpul di meja makan untuk sarapan. "Kamu hari ini kosong nggak, Jer?" "Nanti malem ada meeting tapi daring kok, kenapa?" "Sarap...
Semakin sore, suasana panti semakin ramai karena di waktu itu lah anak-anak baru dibebaskan melakukan aktivitas yang mereka mau. Ada yang asyik bermain bola bersama Jerome, menggambar di ruang tengah,...
Di sore hari yang akhirnya kosong dari kesibukan ini, mereka berdua memutuskan untuk mengunjungi salah satu panti asuhan terdekat dari rumahnya. "Selamat datang, Pak Jerome dan Pak Kafka, ayo.. ayo.....
Dua piring nasi goreng mengkudu siap santap di atas meja makan. Kafka sengaja nggak makan duluan karena mau tunggu Jerome selesai (nggak tau selesai ngapain) di kamar mandi. Kayaknya ada, hampir seki...
Jerome menutup pintu kamar mandi rapat-rapat. Ia bertumpu tangan di wastafel sambil merenungi bagaimana ia memperlakukan Kafka belakangan ini. Jerome itu, belum bisa semengerti Kafka. Jerome itu, be...
Kafka terbangun lebih dulu dibanding Jerome— Ralat. Bukan terbangun lebih dulu, melainkan nggak bisa tidur sampai pagi. Kafka memperhatikan lamat-lamat suaminya yang masih terlelap. Tangan sebelah ka...
Jerome menghapus spasial di antara dirinya dan Kafka. "Terus, itu jadinya Gama kenapa?" Tanya Jerome kembali ke topik yang dibawa Kafka tadi. "Aku pernah cerita kan ya kalo Papanya Gama itu Co-pilot...